Senin, 04 April 2011

Waroeng Tegal "PITOELAS"

Warung Tegal adalah salah satu jenis usaha gastronomi yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Biasa juga disingkat Warteg, nama ini seolah sudah menjadi istilah generik untuk warung makan kelas menengah ke bawah di pinggir jalan, baik yang berada di kota Tegal maupun di tempat lain, baik yang dikelola oleh orang asal Tegal maupun dari daerah lain.

Hidangan-hidangan di warteg pada umumnya bersifat sederhana dan tidak memerlukan peralatan dapur yang sangat lengkap. Nasi goreng dan Nasi Rames hampir selalu dapat ditemui, demikian pula makanan ringan seperti Gorengan, minuman seperti kopi, teh dan minuman ringan. Beberapa warung tegal khusus menghidangkan beberapa jenis makanan, seperti sate tegalsoto Tegal dan minuman khas Tegal teh poci.

Waroeng Makan Tegal "PITOELAS" milik putra asli tegal Bapak Soleman menyuguhkan masakan - masakan Tegal dengan cita rasa yang khas dan suasana yang nyaman, bersih, luas, dan yang pasti memanjakan anda dalam menikmati hidangan, harganya yang terjangkau membuat Waroeng Makan Tegal "PITOELAS" cocok untuk masyarakat bawah sampai menengah keatas.
Warung yang terletak di JL. KOMPLEK PERTOKOAN PONDOK UNGU PERMAI BLOK C11 NO 11B, TELP 08812101136 (SAMPING BOLU RASA) juga menerima pesanan nasi bungkus maupun Box.

Poci Tegal

Kota Tegal merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Kota Tegal memiliki potensi yang besar dalam sektor industri rumah tangga, dan salah satunya adalah penghasil gerabah ( barang pecah belah ). Membahas tentang barang pecah belah, maka kita akan teringat dengan poci tanah liat kecil yang biasa di gunakan untuk menyeduh teh, poci dari tanah liat ini sangat terkenal di kabupaten Tegal. Nikmatnya minum teh dari poci tanah liat ini bukan hanya isapan jempol belaka, karena khususnya bagi anda pecinta teh ketika anda menikmati teh yang di seduh dari poci tanah liat ini maka anda akan merasakan suatu kenikmatan dan rasa lain dari yang lain, dan dipercaya oleh masyarakat Tegal, semakin lama usia poci tanah liat tersebut akan membuat rasa teh yang diseduh semakin nikmat.

Sejarah Teh Poci Tegal
Tegal, kota yang posisi geografisnya di dataran rendah, sebenarnya tidak memiliki perkebunan teh. Namun, tradisi minum teh di daerah ini sangat kental dibandingkan dengan di kota lain yang juga berada di pesisir utara Jawa Tengah.
Antropolog dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Pande Made Kutanegara, mengatakan, jauh sebelum tanaman teh datang ke Indonesia sekitar abad ke-17, Tegal sudah memiliki budaya minum teh yang berakar dari China.
Pada masa lalu, daerah pantai utara Jawa Tengah, termasuk Tegal, merupakan jalur perdagangan yang ramai karena Tegal memiliki pelabuhan besar. Sebelum ada tanaman teh di Indonesia, teh yang dikonsumsi di Tegal didatangkan langsung dari China.
Belanda yang membawa masuk tanaman teh ke Indonesia kemudian menetapkan sistem tanam paksa dan salah satu komoditasnya adalah teh. Produk teh yang berkualitas sebagian besar diekspor ke Belanda dan Eropa, sementara teh sisa yang mutunya rendah diambil oleh para pekerja pribumi.
”Kondisi itu membentuk selera konsumsi orang Tegal terhadap teh. Sampai sekarang mereka terbiasa minum teh yang sepet dan pekat,” kata Pande, yang pernah melakukan penelitian tentang teh. Rasa sepet itu, menurut Pande, berasal dari batang teh yang ikut digiling bersama daun teh sehingga menghasilkan teh berkualitas rendah. Dalam perkembangannya, teh di Tegal kemudian diolah dengan aroma bunga melati agar lebih enak dinikmati.
Sejarah boleh membentuk selera. Yang jelas, selera terhadap cita rasa teh yang agak sepet itu justru membuka peluang bagi pengusaha untuk membuka pabrik teh di Tegal. Sekarang ini di Tegal ada empat pabrik teh besar yang menguasai pasar dalam negeri, yaitu teh 2 Tang, Teh Poci, Teh Tong Tji, dan Teh Gopek. Keempat pabrik teh itu berdiri hampir bersamaan, yaitu sekitar tahun 1940-an.
Kehadiran empat pabrik teh di Tegal, menurut Eko Handoko (34), generasi ketiga pemilik teh 2 Tang, karena posisi Tegal dekat dengan Pekalongan yang menjadi daerah perkebunan melati. Sebagian besar teh yang diproses di Tegal adalah teh beraroma bunga melati. Di wilayah Tegal sendiri sekarang sudah ada perkebunan bunga melati yang dikelola oleh masyarakat, yaitu di Desa Suradadi dan Sidoharjo.
Citra Tegal sebagai kota teh dimanfaatkan oleh keempat pabrik teh tersebut untuk berebut memasang logo pabrik mereka di setiap rumah makan. Sepanjang pengamatan, tidak ada warung makan yang tidak memasang logo teh 2 Tang, Teh Poci, Teh Tong Tji, atau Teh Gopek di warungnya.
Bagi orang Tegal, teh bukan sekadar bahan baku untuk membuat minuman, melainkan juga memiliki fungsi lain, salah satunya adalah sebagai cendera mata. Ketika seseorang menggelar hajatan, bubuk teh dalam kemasan kecil, yaitu sebesar kotak korek api, dibagikan kepada tamu sebagai kenang-kenangan. Itulah bentuk cinta orang Tegal terhadap teh.



Bagaimana dengan teh poci, Sudahkah anda merasakan khasiatnya???
Hanya Dengan Rp. 20.000,- (belum ongkos kirim) anda sudah bisa mendaptkan sebuah poci + bonus teh tubruk.





Untuk satu set Poci Terdiri :
1. Poci,
2. Cangkir dengan tutup,
3. Nampan cangkir,
4. Nampan besar

Anda cukup menaruh kocek 60.000 / set, + Bonus 1 pak teh asli Tegal setiap pembelian 1set. (belum ongkir).

HARGA BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM
pengiriman dengan TIKI, JNE, Pos Indonesia, dan juga pengiriman langsung jika jaraknya terjangkau.
hanya pembelian diatas 2 set kami antar.

Tunggu apa lagi order secepatnya, harga sewaktu waktu bisa berubah.


CONTAC ORDER : 085716971766 / 085742759015